Kamis, 31 Maret 2011



Ane sekedar share j gan. Moga berkenan d hati agan & sista

tentang rasa nasionalisme kita.





Rabu, 16 Maret 2011

Upacara Adat Naik Dango Kalimantan Barat

Upacara adat Naik Dango adalah sebuah upacara untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Nek Jubata (sang pencipta) atas hasil panen padi yang melimpah. Selain untuk bersyukur, masyarakat Dayak di Kalimantan Barat melakukan upacara Naik Dango ini juga untuk memohon kepada Sang Pencipta agar hasil panen tahun depan bisa lebih baik, serta masyarakat dihindarkan dari bencana dan malapetaka.
Tahap pelaksanaan upacara Naik Dango yaitu sebagai berikut :
1. Sebelum hari pelaksanaan
Sebelum hari pelaksanaan, terlebih dahulu dilakukan pelantunan mantra (nyangahathn) yang disebut Matik. Hal ini bertujuan untuk memberitahukan dan memohon restu pada Jubata.
2. Saat hari pelaksanaan
Pada hari pelaksanaan dilakukan 3 kali nyangahathn :
• pertama di Sami, bertujuan untuk memanggil jiwa atau semangat padi yang belum datang agar datang kembali ke rumah adat.
• kedua di Baluh/Langko, bertujuan untuk mengumpulkan semangat padi di tempatnya yaitu di lumbung padi.
• ketiga di Pandarengan, tujuannya yaitu berdoa untuk memberkati beras agar dapat bertahan dan tidak cepat habis.

Adat Buka Tanah : Dayak Kayong Sungai Laur – Ketapang Kalbar


ngobrol-ngorbrol dengan tokoh adat
ngobrol-ngorbrol dengan tokoh adat
Sungai Laur terletak di Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat. Kecamatan ini terdiri dari bebarapa desa yang mayoritas dihuni oleh suku dayak Kayong. Saat saya sampai di desa Semapo Kecamatan Sungai Laur sedang ada acara adat buka tanah, yaitu acara adat untuk mengawali suatu kegiatan penggalian tanah atau penebangan pohon.

Seni Tradisional Dayak

Sejarah

Asal Usul

Dayak merupakan sebutan bagi penduduk asli pulau Kalimantan. Pulau kalimantan terbagi berdasarkan wilayah Administratif yang mengatur wilayahnya masing-masing terdiri dari: Kalimantan Timur ibu kotanya Samarinda, Kalimantan Selatan dengan ibu kotanya Banjarmasin, Kalimantan Tengah ibu kotanya Palangka Raya, dan Kalimantan Barat ibu kotanya Pontianak.
Kelompok Suku Dayak, terbagi lagi dalam sub-sub suku yang kurang lebih jumlahnya 405 sub (menurut J. U. Lontaan, 1975). Masing-masing sub suku Dayak di pulau Kalimantan mempunyai adat istiadat dan budaya yang mirip, merujuk kepada sosiologi kemasyarakatannya dan perbedaan adat istiadat, budaya, maupun bahasa yang khas. Masa lalu masyarakat yang kini disebut suku Dayak, mendiami daerah pesisir pantai dan sungai-sungai di tiap-tiap pemukiman mereka.
Etnis Dayak Kalimantan menurut seorang antropologi J.U. Lontaan, 1975 dalam Bukunya Hukum Adat dan Adat Istiadat Kalimantan Barat, terdiri dari 6 suku besar dan 405 sub suku kecil, yang menyebar di seluruh Kalimantan. Kuatnya arus urbanisasi yang membawa pengaruh dari luar,seperti melayu menyebabkan mereka menyingkir semakin jauh ke pedalaman dan perbukitan di seluruh daerah Kalimantan.

Sejarah Kota Singkawang


lambang singkawangkota singkawang
Penamaan kota ini muncul dalam beberapa versi menurut bahasa, dalam versi Melayu dikatakan bahwa nama Singkawang diambil dari nama tanaman Tengkawang yang terdapat diwilayah hutan tropis. Menurut versi bahasa Cina, Singkawang berasal dari kosa kata San Kew Jong yang secara harfiah berarti Gunung Mulut Lautan, maksudnya suatu tempat yang terletak dikaki gunung menghadap ke laut.
Dari beberapa catatan sejarah Singkawang mulai dikenal oleh orang Eropa sejak tahun 1834 yang tercantum dalam buku tulisan George Windsor Earl berjudul The Eastern Seas yang menyebut nama kota ini dengan kata ?SINKAWAN?. Pada masa itu Singkawang lebih dikenal sebagai daerah koloni Cina dimasa kongsi-kongsi penambang emas berkuasa dengan Montera

Kebudayaan Kalimantan Barat Tari Jepin

    
Tari Jepin merupakan salah satu tari tradisional Kalimantan Baratyang berasal dari Arab. Di Kalimantan Barat terdapat berbagai macam jenis tari Jepin, contohnya Jepin Tembung (tiang), Jepin Kerangkang (jala ikan), Jepin Payung, dan Jepin Selendang. Tari Jepin ini dinamakan sesuai dengan perlengkapan tari yang digunakan.
    Alat musik pengiring tari Jepin yaitu seperti gambus, rebana, rithem, dan tamborin. Gerakan tari Jepin banyak bertumpu pada variasi loncatan gerakan kaki. Zaman dahulu, tari tradisional Kalimantan Barat ini sering dipertontonkan di depan raja-raja, namun pada zaman sekarang tari Jepin ditampilkan untuk menyambut tamu dari luar dan lain-lainnya.

Alat Musik Sampek
Suku Dayak Kayaan yang berada di Kalimantan Barat memiliki seni musik yang unik. Suku ini memiliki alat musik yang dinamakan sampek atau masyarakat Kayaan menyebutnya sape’ kayaan. Sape’ adalah musik petik. Alat musik sape’ yang dimiliki oleh Dayak Kayaan bentuknya berbadan lebar, bertangkai kecil, panjangnya sekitar satu meter, memiliki dua senar/tali dari bahan plastik. Sape [...]

Adat Duduk Tahun : Dayak Tayap Hulu – Ketapang Kalbar

Setelah dari mengunjungi masyarakat adat dayak pebantan atau dayak pangkalan suka, tanggal 3 Juni 2009 saya mengunjungi dayak Tayap Hulu, yaitu masyarakat dayak yang tinggal di dusun Sukamaju desa Pangkalan Suka Kecamatan Nanga Tayap Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.

Saat saya datang ada acara adat duduk tahum yaitu acara adat syukur atas panen yang diterima masyarakat. Rangkaian acaranya sangat panjang memerlukan waktu 3 hari 3 malam.
Pertama kali saya datang saya dibawa ke bagian dalam ruangan dan ditunjukan barang pusaka masyarakat dayak tayap hulu yang sangat mengejutkan bagi saya yaitu tanduk kerbau raksasa.
tanduk kerbau raksasa
tanduk kerbau raksasa
Lihat pada gambar di atas: di depan ibu paling belakang berbaju putih ada tanduk kerbau yang panjangnya hampir 1,5 meter. Tanduk itu sudah diwariskan sejak nenek moyang masyarakat adat dayak tayap hulu. Saya langsung bertanya kepada pak Solpinus, demong adat dayak tayap hulu, “Pak, kalau tanduknya sebesar itu, lalu kerbaunya sebesar apa?”, dan Pak Solpinus menjawab “Saya belum pernah lihat Mas”.
Setiap acara adat di dayak tayap hulu ini pasti ada acara bergendang yaitu acar tari-tarian diiringi musik tradisional seperti gamelan di jawa dan Tifa. Ini yang menarik lagi, tifa di sini terbuat dari kulit monyet, dan ekornya juga masih dibiarkan jadi satu dengn tifa tersebut. Bisa lihat pada gambar di bawah ini :
gendang kulit monyet
gendang dari kulit monyet
Sebelum bergendang biasanya ada seekor ayam yang disembelih dan darah ayam tersebut di tumpahkan ke seperangkat alat musik bergendang ini. Sebelum terkena darah ayam, alat musik ini tidak boleh ditabuh. Gambar di bawah ini menunjukkan prosesi tersebut :
bergendang
bergendang
Dalam permulaan acara ini biasanya diadakan semacam ritual tolak bala, biasanya tokoh masyarakat atau tetua adat diberi ikat pada lengannya yang terbuat dari tali dan ada daun dilipat dalam bentuk gelang. Gelang ini dipasangkan oleh dukun adat kepada tokoh masyarakat dan tetua adat, sebelum gelang dipasangkan terlebih dahulu kedua tangan yang akan dipasangi gelang dibasahi dengan darah ayam dan arak, gelang dipasang, lalu orang yang dipasangi gelang tersebut diminta untuk menggigit besi, tanda bahwa sudah diberi tolak bala.
Saya termasuk orang yang diberi kesempatan untuk dipakaikan gelang tersebut seperti di bawah ini.
tolak bala

Pesona Wisata Alam Pancur Aji - Sanggau

Air terjun Kabupaten Sanggau terletak ditengah – tengah Propinsi Kalimantan Barat memiliki luasaten Sanggau memiliki banyak potensi wisata, terutama wisata alam dengan beragam tumbuhan, satwa liar dan jutaan rahasia lainnya.Salah satu tempat wisata alam yang menjadi kebanggaan Kabupaten Sanggau adalah kawasan wisata Panjur Aji. Terletak tidak jauh dari pusat kota Sanggau kawasan wisata Panjur Aji menawarkan wisata alam dengan kawasan hutanwilayah 12.857 Km atau 12.47% dari luas seluruh Propinsi Kalimantan Barat. Sehingga Kabuplindu